Jawaban dari "Once upon a time there was an old couple who didn't have a child they live in a small house in the f..."

Bila sobat mau mencari jawaban mengenai pertanyaan Once upon a time there was an old couple who didn't have a child they live in a small house in the f..., maka sobat sudah ada di situs yang tepat.

Kami mempunyai 1 jawaban dari Once upon a time there was an old couple who didn't have a child they live in a small house in the f.... OK langsung saja pelajari jawaban selanjutnya di bawah ini:

Once Upon A Time There Was An Old Couple Who Didn't Have A Child They Live In A Small House In The Forest

lanjutkan&terjemahan Semua

Jawaban: #1: Once upon a time there was an old couple who didn't have a child. (Pada jaman dahulu kala, ada sepasang orang tua yang tidak mempunyai anak). They lived in a small house near the village forest. (Mereka hidup di sebuah rumah yang kecil di dekat hutan desa).
"Please give us a child," they asked God everyday. ("tolong beri kami seorang anak." pinta mereka kepada Tuhan setiap hari)

One day, from the household Shinto altar, they heard a cute cry, "Waa! Waa!" (Suatu hari, dari altar rumah Shinto, mereka mendengar teriakan yang lucu, "Waa! Waa!")They looked and saw a crying baby who looked just like a little finger. (Mereka menatap dan melihat seorang bayi yang menangis yang terlihat hanya seperti jari kelingking.)
"This child must be a gift from God. Thanks to God!" ("Anak ini pasti hadiah dari Tuhan. Terima kasih Tuhan!")"We will call this child 'Issumboshi'," they said. ("Kami akan memanggil anak ini 'Issumboshi'," kata mereka).
They raised Issumboshi with much care, but Issumboshi never grew bigger. (Mereka merawat Issumboshi dengan penuh perhatian, tapi Issumboshi tidak pernah tumbuh lebih besar.)
"Hey, Issumboshi, do you want to be eaten by a frog?" Issumboshi was always being bullied by the children of the village and often went home feeling unhappy. ("Hei, Issumboshi, apakah kamu mau dimakan oleh seekor kodok?" Issumboshi selalu dirundung oleh anak-anak desa dan sering pulang dengan perasaan tidak bahagia).Grandmother would make some big rice balls and encourage him. "Eat a lot, and grow up quickly," Grandmother said. (Nenek akan membuat beberapa bola nasi yang besar dan mendukungnya. "Makanlah yang banyak, dan tumbuhlah dengan cepat," kata Nenek.One day, Issumboshi said, "I will go to the capital to study and become a respectable person. Then I will come back." (Suatu hari, Issumboshi berkata, "Saya akan pergi ke ibu kota untuk belajar dan menjadi orang yang terhormat. Lalu saya akan kembali.")
Grandfather and Grandmother were worried about him, but Issumboshi's mind would not be changed. (Kakek dan Nenek mengkhawatirkannya, tetapi pikiran Issumboshi tidak akan berubah.)
At once they began to prepare for his trip. (Saat itu juga mereka mulai untuk menyiapkan untuk perjalanannya.)Issumboshi sheathed a needle sword in a straw case, put on a cup for a sedge hat, and started out with a chopstick staff, in high spirits. (Issumboshi menyisipkan sebuah pedang jarum dalam sebuah kotak jerami, menggunakan secangkir topi sedimen, dan memulai dengan tongkat sumpit dengan semangat yang tinggi)."I'm going now," Issumboshi said. ("Saya akan pergi sekarang," kata Issumbosi.)"Is he safe? With such a small body?" Grandfather and Grandmother asked as they saw him off. ("Apakah dia aman? Dengan badan sekecil itu?" Kakek dan Nenek bertanya ketika mereka melihat ia pergi)Issumboshi went on the trip with a big wish in a small body. (Issumboshi melakukan perjalanannya dengan sebuah harapan yang besar di sebuah tubuh yang kecil)

… … …
At last Issumboshi reached the capital city and anchored under the bridge. (Akhirnya Issumbushi mencapai ibu kota dan berlabuh di bawah jembatan).
Then he climbed up to the railing and viewed the town. (Kemudian ia memanjat ke pagar dan memandang kota)."There is a fine palace over there. I shall ask them at once." ("Ada istana yang indah di sana. Saya akan segera bertanya kepada mereka.")At long last Issumboshi arrived at the palace. (Akhirnya Issumboshi tiba di istana.)"Excuse me, but I want to meet the feudal lord." (Permisi, tetapi saya ingin bertemu dengan tuan tanah tertinggi").The lord came to the door, "What? Who's there?" (Tuan tanah datang menuju pintu, "Apa? Siapa di sana?")"Here I am, at your feet." ("Ini saya, di kaki Anda.")"Oh. How small! Why do you want to meet me?" ("Oh. Betapa kecilnya! Kenapa kamu ingin menemuiku?") "Please let me be your retainer." ("Ijinkan saya menjadi pengikut Anda.")"I wonder if your very small body can do anything." ("Saya ingin tahu apakah tubuhmu yang sangat kecil itu bis Sydney Sweeney Once Locked Herself In a Crawl Space for a Role

Sydney sweeney once locked herself in a crawl space for a role. Sweeney grammy braless janie euphoria once nocturne blumhouse iseman locked herself fotografias meaww

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jawaban dari "Antonio meminjam uang Rp50.000.000 untuk 8 bulan dari Anita dan dikenakan tingkat diskon 16%. Hitung..."

Jawaban dari "banyak cara mengambil kartu club bernomor ganjil (tanpa dikembalikan) kemudian club bernomor prima.​"

Jawaban dari "Pak danang mempekerjakan tukang untuk memperbaiki rumahnya.Upah tukang berbanding upah asisten tukan..."